Kamis, 04 November 2010

Obat Putus Cinta

Ketika putus cinta, dulu saya merasa paling menderita, Yub benar, saya merasa paling menderita hanya gara-gara putus cinta… Bagainmana dengan Anda ? Apa Anda merasa hal yang sama seperti saya ?
Hingga akhirnya saya merasa membutuhkan seseorang untuk mensharingkan kemeranaan saya ini, saya pikir ini bisa menjadi obat putus cinta. Bayak teman yang akhirnya terpaksa menjadi tempat sampah saya, saya mengatakan kepada mereka bahwa betapa merananya diriku… betapa sengsaranya diriku….. Hohoho dan apa yang terjadi ?????
Wow, bukan malah menjadi obat putus cinta yang manjur dan mujarab, pada kenyatannya malah semakin sering saya menceritakan betapa malangnya saya merasakan putus cinta, semakin saya menjadi ingat tentang putus cinta, jadi rasanya semakin sakitt di hatiiii. Saya terus mrasa merana, saya terus bersedih gara-gara putus cinta, dan ini membuat saya benar-benar terpuruk. Sementara dia yang membuat saya seperti itu belum tentu memikirkan saya, benar benar menyebalkan, rasanya gak adil banget.
Saya terus mencari obat untuk mengobati rasa sakit karena putus cinta. Hingga akhirnya saya sampai pada titik yang melelahkan, ketika harus mendaki gunung yang menjulang tinggi dan menyebrangi lautan yang luas untuk mendapatkan obat putus cinta ini. Dalam perjalanan tersebut saya menemukan kesadaran bahwa :
  1. Banyak orang yang juga merasakan putus cinta, Jadi akhirnya saya sadar bahwa bukan hanya saya saja yang mengalami putus cinta, tetapi ada banyak orang yang mengalaminya, kalau begitu berarti saya bukanlah oarng yang paling merana dan menderita, karena disana mereka juga mengalami seperti yang saya rasakan.
  2. Banyak orang dari banyak orang yang mengalami putus cinta itu bisa melewati keadaan tersebut. Jika mereka bisa melewati rasa sakit ini, bagaimana saya tidak bisa melewatinya dengan baik pula ? Itu yang saya pikirkan hingga tumbuh semangat dalam diri saya untuk bangkit dan melupakan semua kesedihan ini.
  3. Penerimaan kita, jika kita tidak bisa atau bahkan tidak mau menerima kejadian ini, maka kita akan merasa sakit, sedih dan merana.  Saya sadar seberapa lama rasa sakit menghadapi putus cinta dan patah hati, adalah sampai seberapa lama saya bisa menerima kenyataan ini.
Jadi dari situ saya bisa mengetahui bahwa ternyata obat putus cinta yang paling mujarab adalah sikap saya. Bagaimana sikap saya menerima kenyataan ini adalah hal yang terpenting, Saya begitu heran ketika saya mencari obat putus cinta untuk mengobati rasa sakit ini, dan ternyata obat putus cinta itu adalah diri kita.   saya ingin menuliskan pengalaman saya diatas disini.  Lega rasanya bisa menulis ini semua, buat kalian yang merasakan pustus cinta, jangan sedih lagi, karena banyak orang yang merasakan hal tersebut juga, dan banyak orang bisa melewatinya dan hidup terus barjalan, cinta baru akan datang lagi menyapa, embun akan menyejukkan, dan hangatnya mentari akan membelai kulit. Ada kemudahan dibalik kesusahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar